Perhatikan Enam Kunci Mendeteksi Beasiswa <i>Abal-abal</i>
Jakarta: Akses pelajar untuk masuk ke jenjang pendidikan tinggi kian terbuka dengan semakin banyaknya pihak yang menawarkan kesempatan beasiswa. Selain dapat uang pendidikan yang ringan bahkan gratis, beasiswa jadi kebanggan tersendiri, lho , namun harus hati-hati, jangan sampai ada yang tertipu dengan beasiswa abal-abal .
Berikut tips menghindari beasiswa abal-abal yang dikutip Medcom.id dari akun Instagram @dibelmawa milik Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti)
1. Pastikan beasiswa berasal dari lembaga ternama atau legal
Jangan percaya jika ada beasiswa yang dikeluarkan oleh lembaga tidak legal atau mungkin tidak kita kenal. Pasalnya, pemberi beasiswa tidak mungkin instansi kecil dan ilegal, mengingat dalam penyaluran beasiswa membutuhkan berbagai syarat administratif dan dana yang besar.
Pemberi beasiswa biasanya lembaga yang terkenal karena memiliki hubungan kerja sama resmi dengan pemerintah, institusi pendidikan, peneliti, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), atau pihak lainnya. Selain itu, beasiswa yang baik pasti memiliki alumni yang bereputasi yang bisa dicari informasi langsung dari alumninya. Jika tidak terdapat hal-hal itu, sebaiknya perlu diwaspadai.
2. Meminta biaya
Logika sederhananya, para peminat beasiswa mendaftar beasiswa karena butuh bantuan biaya pendidikan. Jadi, jika ada yang memungut biaya kecil atau besar sebelum seleksi dimulai atau sebelum mendapatkan beasiswa, jangan dipercaya. Biasanya jadi modus beasiswa scam atau abal-abal.
Sponsor resmi beasiswa pastinya sudah menyiapkan dana seleksi, pelatihan, keberangkatan, selama menempuh pendidikan, hingga kembali pulang ke kampung halaman. Pengecualiannya, ada juga bentum beasiswa yang di dalam perjanjiannya ada beberapa poin biaya yang harus ditanggung sendiri oleh penerima, misalnya biaya hidup atau penerbangan.
3. Alamat beasiswa tidak jelas
Alamat situs beasiswa, atau alamat lainnya dapat menjadi kunci untuk mengidentifikasi beasiswa itu scam atau tidak.
Jika dari pemerintah biasanya akan terncantum alamat .gov , atau .id dan alamat web lainnya. Di informasi web mereka biasanya mencantumkan atau terkoneksi dengan alamat sekretariat. Misalnya, gedung kementerian, kedutaan, atau lainnya.
4. Tidak ada seleksi
Jangan bangga jika secara dadakan mendapat beasiswa. Lembaga pemberi beasiswa tentu akan memilih orang terbaik untuk diberikan beasiswa. Tujuannya jelas, menuntut kontribusi bagi lembaga atau untuk perbaikan kehidupan dunia. Uang besar yang dikeluarkan, tak mungkin diberikan kepada orang yang tidak mereka kenal dan yakini.
Bahkan, beasiswa ternama biasanya disegani justru karena seleksinya karena harus bersaing dengan orang-orang terbaik di bidangnya.
5. Ada jaminan lolos
Kalau yang pasti lolos itu namanya masuk ke rumah sendiri, kalau beasiswa tentu butuh seleksi. Jangan pernah percaya jika ada yang menjanjikan lolos beasiswa. Apalagi jika meminta sejumlah uang.
6. Tidak ada kontrak perjanjian yang jelas
Jangan sampai setelah kita mendapatkan beasiswa, kita tidak diakui di kampus manapun, juga dana yang diharapkan tak kunjung datang. Jadi, pastikan hak dan kewajiban beasiswa telah jelas disepakati bersama.
Untuk memastikan beasiswa itu abal-abal atau bukan, peminat beasiswa bisa menghubungi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiwaan, atau Kedutaan Besar negara pemberi beasiswa yang bersangkutan.
LIHAT ARTIKEL ASLIBaca di App KurioBACA SELENGKAPNYABaca di App Kurio