Mungkin diantara anda ada yang sekian kali mengikuti ujian TOEFL, namun nilainya belum memenuhi target. Beberapa institusi ada yang mengharuskan kita untuk mencapai nilai TOEFL 500, namun ada juga yang mengharuskan kita untuk meraih nilai 550. Terlebih jika tujuan belajar kamu adalah universitas di Luar Negeri.

Untuk meningkatkan nilai TOEFL, ada beberapa mindset yang coba kita biasakan, sehingga tanpa terasa anda pun belajar dalam sebuah kebiasaan.

1. Jangan hanya kejar TOEFL

Jika anda berniat kuliah ke luar negeri, TOEFL saja tidak cukup. TOEFL hanya diperlukan sampai anda diterima. Ketika sudah diterima dan mulai berkuliah, anda harus menerima kenyataan bahwa modal sertifikat TOEFL saja tidak akan membuat tugas-tugas yang diberikan saat kuliah akan dengan mudah diselesaikan. Anda butuh kemampuan berbahasa inggris, bukan nilai TOEFL.

Umumnya terjadi salah kaprah. Beberapa dari kita mungkin segenap upaya mempelajari trik TOEFL, namun melupakan bahwa TOEFL tidak hanya butuh trik, tapi kemampuan berbahasa inggris yang sebenarnya. Kemampuan mendengar, keahlian dalam membaca, pemahaman grammar, dan kemampuan menulis.

2. Perbaiki kebiasaan sehari-hari

Kebanyakan orang di Indonesia tidak diajarkan Bahasa Indonesia semenjak lahir, karena umumnya kita belajar berbahasa setempat ataupun bahasa nasional terlebih dahulu. Sadarkah kamu bahwa kenyataannya, kita dapat berbahasa Indonesia, karena setiap saat kita menggunakan bahasa indonesia, mulai dari bacaan di sekolah sampai tayangan televisi.

Hal yang sama juga berlaku untuk bahasa inggris. Jangan hanya berharap kepada trik-trik TOEFL. Tetapi, rubahlah pola hidup anda dengan penggunaan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari. Jadikan belajar Bahasa Inggris sebagai bagian dari rutinitas.

3. Ganti bacaan

Jika anda terbiasa membaca berita berbahasa Indonesia, sekarang saatnya untuk mengganti dengan yang berbahasa Inggris. Jika novel anda berbahasa Indonesia, belilah yang berbahasa inggris.

Selain melalui buku cetak, anda tentu dapat menerapkannya dengan bacaan online ataupun dalam bentuk aplikasi (Google Play News, Apple News, Flipboard, dan lainnya).

Mungkin terasa sulit dan sedikit rasa malas ketika berusaha membiasakannya. Namun, ketika sudah menikmati, ini akan menjadi kebiasaan yang positif. Sambil belajar bahasa inggris dari sebuah bacaan, tentunya akan membuat anda memiliki wawasan yang lebih luas bukan?

Langkah terbaiknya, cobalah anda baca hal-hal yang menjadi favorit anda, semisal tentang tutorial, komik, dan lainnya.

4. Jangan gunakan subtitle ataupun narasi Bahasa Indonesia

Jika anda hobi menonton film, sudah saatnya menonton dalam versi aslinya, dan tanpa subtitle. Jika diperlukan, anda bisa saja menggunakan subtitle berbahasa inggris untuk sedikit membantu anda dalam listening. Namun jika anda sudah merasa lebih fasih, tantanglah diri anda dengan tanpa subtitle sama sekali.

Agar semuanya menjadi lebih menyenangkan, setelah terbiasa tanpa subtitle, cobalah menonton film diantara suara musik atau suara lain yang mengganggu. Tentunya anda akan menjadi tidak fokus, namun bukankah kondisi ini akan anda hadapi di saat bersosialisasi dengan bahasa inggris nantinya.

Setelah anda mulai fasih, percayalah kebiasaan ini akan memberikan dampak plus buat anda. Selain anda mampu berbahasa inggris, anda jadi tidak perlu susah lagi mengunduh subtitle film yang akan anda tonton.

5. Mentransalate Bahasa Inggris bukan ide bagus

Umumnya ketika dihadapkan dengan jurnal berbahasa Inggris, kita akan mentranslatenya ke Bahasa Indonesia, dan kemudian membacanya. Ini seperti pekerjaan ganda, namun tak banyak bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Mentranslate Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia akan membiasakan otak kita untuk mentranslatenya terlebih dahulu. Misalnya ketika mendengar kata “chair”, maka otak kita akan mentranslatenya menjadi “kursi”, dan kemudian memvisualisasikan ke dalam bentuk objek berkaki empat yang biasa digunakan untuk duduk.

Cara berpikir seperti ini tidaklah efisien. Kita sebaiknya ‘memahami’ Bahasa Inggris, bukan ‘tahu arti’ Bahasa Indonesianya. Ketika mendengar kata “chair”, otak kita langsung tahu itu adalah benda untuk duduk dengan kaki empat (apa pun definisinya menurut anda).

Kenapa kita dapat dengan cepat mengerti ketika mendengar sesuatu dalam Bahasa Indonesia? Karena kita langsung mengkaitkannya dengan objek tersebut. Begitu pun Bahasa Inggris, jika ditranslate akan lama bagi kita untuk memahami maksudnya. Jika lawan bicara kita berbicara cepat, kita takkan mudah paham apa yang dia katakan. Ketika kita baru mengerti di A, dia sudah berbicara sampai H.

Cara terbaik adalah, belajar bagaimana orang Inggris belajar Bahasa Inggris. Gunakan Dictionary Bahasa Inggris jika kita menemui kata-kata sulit. Seperti kita menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) untuk mengartikan Bahasa Indonesia.

Kamus Besar Bahasa Inggris (sebut saja namanya begitu) juga membantu kita dalam penggunaan kata tersebut sesuai konteksnya. Kita dapat menggunakan aplikasi smartphone, seperti Dictionary dan Worldweb, atau anda juga dapat membeli Oxford Pocket Dictionary. Jika anda pengguna Apple (iPad, iPhone, Mac, dll), pada perangkat ini sudah tertanam Dictionary bawaan.