5 Tips Menulis Personal Statement

Personal statement menjadi salah satu dokumen penting dalam menentukan lolos tidaknya dalam seleksi penerimaan beasiswa . Sederhananya, personal statement adalah esai berisi perkenalan diri yang bisa menjadi bahan penilaian dan pertimbangan bagi penyeleksi beasiswa mengenai diri pelamar.

Perlu diketahui, personal statement itu berbeda dengan motivation letter. Kalau motivation letter lebih menonjolkan motivasi dan rencana di masa depan. Sedangkan personal statement lebih merujuk kepada personal, lebih fokus menceritakan pengalaman-pengalaman yang pernah dimiliki sebelumnya.

Apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam sebuah personal statement? Universities and Colleges Admissions Service (UCAS) Inggris menyebutkan beberapa hal, yakni:

1. Bidang yang menarik minat beserta alasannya
2. Kegiatan yang menunjukkan ketertarikan terhadap bidang tersebut
3. Pengalaman kerja, organisasi, kepanitiaan, atau volunteer
4. Prestasi dan penghargaan
5. Kegiatan pelatihan untuk skill yang relevan dengan bidang yang diambil

Setelah mengetahui bagian penting dari personal statement, berikut ini lima tips jitu menulis personal statement untuk mendaftar beasiswa yang perlu pejuang beasiswa ketahui mengutip dari laman resmi Schoters.

1. Riset dan persiapan

Lakukan riset atau pendalaman terhadap jurusan , universitas, dan negara yang akan dituju. Identifikasi kualifikasi, fakta menarik, atau hal-hal penting lain seputar jurusan, universitas, dan negara tersebut.

Selanjutnya, buat daftar mengenai pengalaman-pengalaman baik itu pengalaman kerja, organisasi, kepanitiaan, volunteer, penghargaan, pelatihan maupun kegiatan lainnya.

Identifikasi pengalaman-pengalaman terbaik yang relevan dengan hasil riset sebelumnya. Jumlah kata dalam sebuah personal statement umumnya dibatasi jadi pastikan efektif dalam menulis.

2. Tulis sebanyak mungkin terlebih dulu

Walaupun jumlah kata untuk sebuah personal statement dibatasi, tetapi jangan terlalu terpaku pada jumlah tersebut ketika awal menulis. Terlalu memikirkan batasan saat baru mulai menulis justru dapat membuat proses menulis menjadi buntu.

Rileks dan jabarkan pengalaman-pengalaman relevan dan terbaik yang kamu miliki secara mengalir. Personal statement ibarat pelengkap bagi curriculum vitae (CV). Jadi sangat penting untuk tidak hanya menyebutkan pengalaman tetapi juga menceritakan apa saja yang kamu peroleh dari pengalaman-pengalaman tersebut.

3. Gunakan pernyataan yang lebih personal

Dalam memaparkan alasan tertentu misalnya alasan memilih universitas, hindari menjadikan fakta-fakta umum seperti peringkat universitas sebagai poin utama alasan. Sebaliknya paparkan pernyataan-pernyataan yang lebih spesifik dan sifatnya personal.

Misalnya kalian memilih universitas tersebut karena tertarik dengan kurikulum atau mata kuliah yang diajarkan. Opsi lainnya mungkin karena pada jurusan yang akan diambil terdapat professor yang sangat dikagumi dan berharap bisa dibimbing olehnya. Oleh sebab itu, sangat penting melakukan riset sebelumnya.

4. Baca kembali tulisan

Jika sebelumnya kalian memaparkan sebanyak mungkin, maka pada tahap ini saatnya membaca ulang dan mempercantik tulisanmu. Misalnya dengan mengganti kalimat yang digunakan atau menghilangkan bagian yang kurang diperlukan. Pada tahap ini kalian juga bisa menyesuaikan kembali tulisan dengan jumlah kata yang ditentukan.

Personal statement yang dibaca oleh pihak penyeleksi pastinya ada banyak. Apalagi jika beasiswa itu bergengsi. Oleh karena itu, sangat penting menempatkan bagian paling menarik pada paragraf pertama agar penyeleksi tertarik membaca lebih lanjut personal statement yang kalian buat.

Selain paragraf pertama, bagian lainnya yang berpotensi dibaca oleh penyeleksi adalah paragraf terakhir. Maka dari itu, pastikan kalian membuat kesimpulan yang kuat dan kalimat penutup yang berkesan.

5. Proofreading dari orang lain

Proofreading adalah aktivitas membaca ulang sebuah tulisan untuk mengecek kesesuaian tulisan tersebut baik secara EYD, substansi, maupun aspek lainnya. Proofreading personal statement dari orang lain sangat penting untuk dilakukan untuk mendapat input-input baru yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan dan tidak diketahui.

Proofreading personal statement sebaiknya dilakukan oleh tiga pihak dengan kapasitas yang berbeda yaitu pihak yang ahli dalam bahasa Inggris untuk menilai kesesuaian tata Bahasa.

Ataupun pihak yang ahli dalam bidang yang akan kamu ambil untuk menilai kesesuaian substansi dan korelasi pengalaman dengan bidang tersebut, serta pihak yang memiliki pengalaman terkait universitas atau beasiswa yang dituju untuk menilai kesesuaian personal statement dengan kriteria-kriteria tulisan yang biasanya lolos ke universitas atau beasiswa tersebut.